Contoh Kata Pengantar Makalah Pkn Tentang

contoh kata pengantar makalah pkn tentang ham

Hi, apakah Kamu lagi membutuhkan sumber info tentang contoh kata pengantar makalah pkn tentang ham
?

Jikalau betul, maka Anda lagi berada di website yg sangat tepat.

Welcome di situs website kami, kami menyuguhkan informasi terbaik mengenai contoh kata pengantar makalah pkn tentang ham
.

Berikut ini merupakan salah satu ilustrasi tentang contoh kata pengantar makalah pkn tentang ham

Image Source: googleusercontent.com

contoh kata pengantar makalah pkn tentang ham

Sumber gambar, Ulet Ifansasti

Image Source: blogspot.com

Lembaga pemantau HAM, Setara Institute, menuliskan pelanggaran HAM di Papua mesti segera ditamatkan untuk mengembalikan keyakinan rakyat Papua terhadap pemerintah Indonesia.

Pemerintah Indonesia memutuskan tiga kasus sangkaan pelanggaran HAM berat di Papua. Berikut latar belakang ketiga peristiwa tersebut.

Pada 13 Juni 2001 tersangka aparat Brimob Polda Papua mengerjakan penyerbuan untuk warga di Desa Wonoboi, Wasior, Manokwari, Papua.

Penyerbuan itu dirangsang oleh dibunuhnya lima anggota Brimob dan satu orang sipil di perusahaan PT Vatika Papuana Perkasa.

Image Source: 123doks.com

Berdasarkan keterangan dari laopran Kontras (Komisi guna Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) perusahaan kayu PT VPP dirasakan warga mengingkari kesepakatan yang diciptakan untuk masyarakat.

Masyarakat kemudian mengekspresikan tuntutan mereka dengan menyangga speed boat kepunyaan perusahaan sebagai jaminan, setelah menyerahkan toleransi sekian masa-masa lamanya.

Aksi masyarakat ini dijawab oleh perusahaan dengan menyebabkan Brimob untuk mengerjakan tekanan terhadap masyarakat

Masyarakat lantai mengeluhkan tentang perilaku perusahaan dan Brimob ini kemudian disikapi oleh kumpulan TPN/OPM dengan kekerasan.

Image Source: academia-photos.com

Saat PT VPP tetap tidak menghiraukan tuntutan masyarakat untuk menyerahkan pembayaran pada ketika pengapalan kayu, kumpulan TPN/OPM menyerang sampai-sampai menewaskan lima orang anggota Brimob dan seorang karyawan perusahaan PT VPP serta membawa kabur enam pucuk senjata kepunyaan anggota Brimob bareng peluru dan magazennya.

Saat aparat setempat mengerjakan pencarian pelaku, terjadi tindak kekerasan berupa penyiksaan, pembunuhan, penghilangan secara paksa sampai perampasan kebebasan di Wasior.

Tercatat empat orang tewas, satu orang merasakan kekerasan seksual, lima orang hilang dan 39 orang disiksa.

Pada 4 April 2003 masyarakat sipil Papua sedang menyelenggarakan Hari Raya Paskah namun, masyarakat setempat dikejutkan dengan penyisiran terhadap 25 kampung.

Image Source: 123doks.com

Penyisiran dilakukan dampak sekelompok massa tak dikenal menjebol gudang senjata Markas Kodim 1702/Wamena.

Penyerangan ini menewaskan dua anggota Kodim, yakni Lettu TNI AD Napitupulu dan Prajurit Ruben Kana (penjaga gudang senjata) dan satu orang luka berat.

Kelompok penyerang diperkirakan membawa lari sebanyak pujuk senjata dan amunisi.

Dalam rangka pengejaran terhadap pelaku, aparat TNI-Polri telah mengerjakan penyisiran di 25 kampung, yaitu: Desa Wamena Kota, Desa Sinakma, Bilume-Assologaima, Woma, Kampung Honai lama, Napua, Walaik, Moragame-Pyamid, Ibele, Ilekma, Kwiyawage -Tiom, Hilume desa Okilik, Kikumo, Walesi Kecamatan Assologaima dan sejumlah kampung di sebelah Kwiyawage yaitu: Luarem, Wupaga, Nenggeyagin, Gegeya, Mume dan Timine.

Image Source: blogspot.com

Komnas HAM melaporkan permasalahan ini mengakibatkan sembilan orang tewas, serta 38 orang luka berat.

Selain tersebut pemindahan paksa terhadap penduduk 25 dusun menyebabkan 42 orang meninggal dunia sebab kelaparan, serta 15 orang korban perampasan kebebasan secara sewenang-wenang.

penangkapan, penyiksaan, perampasan secara paksa menimbukan korban jiwa dan pengungsian warga secara paksa.

Komnas HAM pun menemukan pemaksaan penandatanganan surat pernyataan, serta perusakan kemudahan umum, (gereja, Poliklinik, gedung sekolah) yang menyebabkan pengungsian warga secara paksa.

Image Source: academia-photos.com

Sumber gambar, BBC Indonesia

Presiden Joko Widodo sudah melakukan sekian banyak terobosan politik untuk menuntaskan masalah separatisme.

Berdasarkan keterangan dari Kontras, kejadian berawal pada 8 Desember 2014 tengah malam, ketika sebuah mobil hitam melaju dari Enaro mengarah ke kota Madi, diperkirakan dikendarai oleh dua oknum anggota TNI, dihentikan tiga remaja penduduk sipil.

Ketiga remaja itu meminta lampu mobil dikobarkan karena penduduk sedang mengetatkan ketenteraman jelang natal. Mereka pun menyangga mobil tersebut.

Image Source: googleusercontent.com

Tidak terima ditahan, tersangka anggota TNI itu kembali ke Markas TNI di Madi Kota, dan lantas mengajak sejumlah anggota lainnya pulang ke Togokotu, lokasi ketiga remaja itu menghentikan mereka.

Mereka juga kembali dan memburu tiga remaja tadi.

Dua orang lari, satu lainnya dipukul sampai babak belur. Warga kemudian melarikan anak yang terluka itu ke lokasi tinggal sakit.

Keeseokan paginya penduduk Paniai berkumpul dan meminta aparat mengerjakan pertanggung jawaban terhadap remaja yang dipukul.

Image Source: lalacomputer.com

Warga berkumpul di lapangan Karel Gobay, tetapi sebelum dilaksanakan pembicaraan, aparat campuran TNI dan Polri sudah mengerjakan penembakan ke warga.

Empat orang tewas ditempat, 13 orang terluka diculik ke lokasi tinggal sakit. Satu orang kesudahannya meninggal dalam perawatan di lokasi tinggal sakit Mahdi.

Kelima orang yang tewas ialah Simon Degei (18 tahun), Otianus Gobai (18 tahun), Alfius Youw (17 tahun), Yulian Yeimo (17 tahun), Abia Gobay (17 tahun). Kesemuanya pelajar di SMA Negeri 1 Paniai.